Pages

Friday, March 29, 2013

Membawa Kampanye ini ke Ranah Nasional, Indonesia Youth Forum 2013

Oleh: Ratih Nawangwulan

Motivasi saya menginisiasi kampanye ini pada awalnya bukanlah untuk mengikutkan social project ini pada suatu event, melainkan murni merupakan hasil brainstorming ide yang saya miliki dan Christy yang memang ingin menerapkan apa yang sudah kami pelajari di kampus agar kelak kami lulus, bukan hanya sekedar menjadi sarjana teknologi pertanian saja, tetapi juga dapat berkontribusi secara nyata dalam masyarakat dan memberikan dampak yang positif terutama di komunitas lokal yang saat ini kami tinggali.

Di sini, kendala yang kami hadapi adalah publikasi yang kurang terhadap kampanye yang kami dirikan. Yang banyak terjadi adalah banyak orang berseru untuk membuat perubahan, namun masyarakat terkadang kurang menanggapi. Karena itu, tidak hanya sekedar seruan saja yang dibutuhkan, tetapi aksi nyata. Melalui aksi kita berbicara, di sini tindakan kita yang dinilai, bukan hanya sekedar omongan belaka.

STAND UP, SPEAK UP, TAKE ACTION!

Demikianlah tagline Indonesia Youth Forum 2013 yang akhirnya membawa saya untuk mendaftarkan social project yang sudah dimulai dengan pembuatan akun social media di twitter (@panganlokal_ID) dan blogspot (kampanyepanganlokal.blogspot.com). Ketika saya mengunjungi website indonesiayouthforum.com, saya merinding. Kenapa merinding? Karena saya mendadak mendapatkan energi yang sangat positif. Energi yang memanggil semua pemuda yang ingin mengabdi kepada Indonesia melalui tindakan nyata. Syarat-syarat yang diberikan seperti batas umur, keaktifan organisasi, dan kemampuan bahasa inggris pun dapat saya penuhi. Dengan sebuah keyakinan dan harapan untuk mewujudkan mimpi saya, maka saya mendaftarkan diri untuk menjadi delegasi di Indonesia Youth Forum 2013.

Selama menunggu hasil seleksi tahap pertama, saya menyusun timeline untuk kampanye ini. Di sini, kami (saya dan Christy) berencana untuk menggabungkan kampanye ini pada organisasi yang saat ini kami geluti, yaitu International Association of Students in Agricultural and Related Sciences Local Committee Sebelas Maret University (IAAS LC-UNS) untuk mempermudah pelaksanaan kampanye kami.

Pada pengumuman 100 orang pertama yang lolos ke tahap interview, nama saya tidak ada. Sempat hilang harapan, namun saya percaya nama saya akan ada pada 150 nama yang akan dirilis lagi. Keesokan harinya, saya mengikuti sebuah acara menanam pohon bersama bintang-bintang NBL Indonesia untuk memenuhi undangan yang diberikan kepada organisasi kami. Acara tersebut berlangsung dari pagi hingga siang dan cukup menghabiskan tenaga karena bersama-sama menanam 100 pohon di daerah yang minim penghijauan di sudut kota Solo. Saya pun tidak sempat untuk mengecek email, karena begitu lelahnya hingga saya tertidur.

Kurang dari pukul 3 sore saya bangun dan memutuskan untuk menyalakan laptop agar dapat mengerjakan tugas-tugas perkuliahan sembari mengecek notifikasi-notifikasi pada email dan social media. Saya begitu kaget karena mendapatkan sebuah email dari Mbak Yute yang menyatakan saya lolos untuk mengikuti tahap interview dan diwajibkan untuk interview melalui skype sebelum pukul 15.00. Saya panik dan langsung menyalakan skype, namun saya sulit terhubung dengan skype. Karena saya sedang bersama teman-teman saya, saya meminjam laptop teman saya, dan masih belum dapat terhubung di skype. Akhirnya saya meminjam laptop teman saya yang lain, akhirnya skype tersambung walau waktu sudah menyatakan jam 4 kurang. Hampir satu jam saya berjuang untuk terhubung dengan interviewer saya.

Puji Tuhan, saya masih dapat diterima untuk interview. Walau saat diwawancara saya agak sedikit panik, namun Puji Tuhan saya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tanpa persiapan yang sangat layak. Benar sekali. Kondisinya waktu itu saya masih sangat lelah setelah menanam pohon, saya tertidur, dan ketika bangun dihadapi kepanikan karena tidak dapat terhubung dengan skype. Setelah interview, perasaan yang muncul adalah lega bercampur khawatir, karena sekali lagi, saya melakukan interview tanpa persiapan yang berarti. Saya hanya dapat berpasrah dan berdoa saja. Teman-teman saya yang waktu itu ada pun turut mendukung saya. Terkadang yang dibutuhkan untuk dapat maju memanglah dukungan dari orang-orang sekitar yang kita sayangi, bukan hanya niat kita saja.

Akhirnya, panitia Indonesia Youth Forum 2013 merilis 190 nama yang lolos menjadi official delegates, dan nama saya tercantum di situ, bahkan muncul dua kali. Tak terdefinisikan saat itu bagaimana perasaan saya diumumkan menjadi official delegates Indonesia Youth Forum 2013, bahagia, haru, you name it. Saya menjadi semakin yakin untuk menjalankan kampanye ini, walau follower di twitter belum banyak, but really soon we will make it as many as we can, bringing people to consume local food instead of imported food.

Ada sebuah moto hidup yang saya pegang teguh agar tidak membiarkan saya lengah dan menyerah, yaitu sebuah quote dari Collin Powell: A dream doesn't become reality through magic; it takes sweat, determination and hard work. Mewujudkan mimpi untuk Indonesia yang lebih baik bukanlah hal mudah, tetapi tidak berarti tidak mungkin. Semangat pemuda-pemudi Indonesia! Kita lah yang memegang masa depan bangsa ini!

Eat locally!
Feed globally!

0 comments:

Post a Comment